Rabu, 25 Oktober 2017

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kerang bagi Kesehatan

Kerang adalah salah satu makanan laut yang banyak ditemukan dipasaran (termasuk kerang tiram, kerang hijau, kerang bambu, kerang dara, dsb) dan termasuk hidangan yang banyak dipesan direstoran. Selain dikenal akan kelezatannya, para ahli Gizi juga menyatakan bahwa kerang merupakan makanan yang bernutrisi tinggi. Dalam 100gram kerang mengandung protein tinggi asam amino, yang mudah dicerna karena hanya sedikit jaringan ikat. Kerang juga mengandung asam lemak omega 3 rantai panjang yang baik bagi kesehatan jantung, walaupun dalam jumlah yang lebih rendah daripada ikan salmon, tuna, makerel, dll.

Kandungan nutrisi :

Kerang sebenarnya rendah lemak dan kalori, yaitu sepuluh kerang hanya mengandung kurang dari 100 kalori dan hanya 0.2g lemak jenuh. Kerang juga merupakan sumber mineral yang baik, yaitu tembaga, yodium dan zinc, serta mengandung zat besi dan selenium. Kebanyakan jenis kerang juga menyediakan kalium sebanyak 10 persen dari jumlah asupan yang disarankan untuk setiap 100gramnya. Terakhir, kerang ternyata mengandung vitamin A, vitamin E, juga merupakan sumber vitamin B kompleks yang baik. Baca juga : Manfaat Mineral bagi tubuh 

Rendah kolesterol

Sudah lama orang beranggapan jika kerang tinggi kolesterol, namun sebenarnya menurut ahli kesehatan, hal itu lebih rendah dari daging sapi dan ayam yang lebih sering kita makan. Ahli gizi mengatakan bahwa asupan kolesterol perhari tidak boleh melebihi 300 miligram, dan lemak jenuh sebaiknya tidak lebih dari 10 persen dari kebutuhan kalori harian. Jadi 85 gram atau sekitar 15 kerang hanya memberikan sekitar 166 miligram kolesterol, dan bahkan hampir tidak memberikan lemak jenuh . 


Manfaat : 

Jantung adalah organ yang paling merasakan manfaat dari makan kerang. Penelitian telah menunjukkan bahwa Pria yang makan kerang dan udang setidaknya 1 kali dalam seminggu, secara signifikan mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung mendadak. 

Studi lain menunjukkan bahwa subyek yang makan 280 gram kerang setiap hari selama tiga minggu telah menunjukkan penurunan kadar trigliserida, atau lemak dalam darah yang bisa menyumbat pembuluh darah. Salah satu alasannya adalah bahwa lobster, udang, dan moluska (tiram, kerang, dan remis) mengandung asam lemak omega 3, yang bermanfaat mengendalikan tekanan darah dan kadar kolesterol. Diantara hewan laut yang bercangkang, kerang, tiram, dan kepiting yang paling mengandung asam lemak ini. 

Kerang juga kaya akan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, kalsium yang dibutuhkan tulang, serta zinc yang manfaatnya terkait dengan kesehatan prostat, serta zat besi untuk memproduksi sel darah merah, dan vitamin B yang baik bagi otak. Kerang juga relatif rendah sodium dan kalori, sehingga tidak meningkatkan tekanan darah dan berat badan. 

Risiko Kesehatan : 

Para ahli juga memperingatkan bahwa kerang adalah hewan laut yang paling cepat menyerap polutan dari laut, termasuk bakteri seperti salmonella, dan virus seperti hepatitis A. Tiram mentah juga bisa mengandung bakteri yang disebut dengan Vibrio vulnificus, yang bisa menyebabkan penyakit serius, terutama bagi orang dengan penyakit jantung, diabetes, gangguan pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh. Polutan berbahaya lain yang bisa terkandung dalam kerang adalah yang disebut dengan logam berat seperti merkuri, terutama hal ini sangat berbahaya bagi janin jika dimakan oleh ibu hamil. Kita semua mungkin sudah tahu bahwa tingkat polusi perairan kini sudah dalam tingkat yang sudah cukup mengkhawatirkan, terutama diperairan yang dekat dengan perkotaan atau kawasan Industri. Untuk mendapatkan Omega 3, Ibu hamil bisa memilih alternatif sumber lain yang lebih aman, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan laut.


Tips aman mengkonsumsi kerang :

Masaklah kerang atau tiram hingga benar-benar matang dengan cara merebusnya terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk mematikan bakteri dan virus. Belilah hanya kerang yang dijual disupermarket atau penjual yang terpercaya, yang berani memastikan jika kerang mereka berasal dari daerah yang jauh dari polusi. Rebus kerang terlebih dahulu sebelum dimasak dengan cara ditumis, dipanggang, atau digoreng. Bersihkan dengan menggunakan air mengalir hingga benar-benar bersih sebelum diolah. Hindari membeli kerang yang sudah berbau seperti bau logam atau bahan kimia, termasuk kerang yang sudah berlendir dan mengeluarkan aroma tak enak. Ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi kerang, apalagi tidak tahu bagaimana cara mengolahnya. Seperti dikatakan sebelumnya, kertang paling cepat menyerap limbah atau polutan seperti merkuri yang membahayakan janin. Tanyakan kepada dokter tentang saran terbaik, jika Anda merasa tidak bisa menghindari makan kerang. []


Ingin Menikmati Olahan Tiram yang Sehat Order di Sini.